Jumat, 27 November 2009

Bermasalah


Walopun nilai tak memuaskan, tapi naik kelas itu uda cukup memuaskan loh. Apalagi buat yang punya IQ dibawah rata-rata (mohon maaf buat yang trsinggung, yang gak trsinggung, ayo minta maaf!!). Tapi berhubung masih kelas 2 SD, masalah naik gak naik gak masalah, kan masih kecil, jadi tak masalah walopun cukup bermasalah kalo uda nyangkut permasalahan sedemikian rupa bermasalahnya.

Ngomong-ngomong (bahasa gaulnya btw) tentang masalah, dahulu kala aku pernah kena masalah (tu kan bu, bilangin, otakku bermasalah). Ketika itu pagi hari menyosor, matahari melirik manis terhadap bulan. aku tau maksud dari lirikan itu, dasar matahari genit, ku hajar kau!! Namun ternyata bukan itu maksud dari lirikan tersebut saudara-saudara sebangsa dan setanah air sekalian. Maksudnya itu uda waktunya matahari kerja menyinari bumi, menggantikan sibulan. Angin sepoi-sepoi berhembus, rambutku berkibar-kibar layaknya bendera. Dengan mantap dan lantang aku berkata,"Bapak dan Mamak, beta mau berangkat sekolah."(pake logat batak). Lalu Papa menjawab,"e, sebentarlah kau, mobil saja belum siap."(ingat, logat batak. Karna kita berada dikawasan Sumatera)

Aku keluar, mau lihat mobilnya. Entah hasrat apa yang merasukiku, tiba-tiba pengen banget nyetir mobil. Terbayang aksi ku kejar-kejaran dengan para FBI di jalan tol (wow!!). Adikku yang masih kecil hanya melongo entah kenapa. Mungkin dia juga ngeliat khayalanku, trus ikut terkagum-kagum keheranan. Ku tatap adikku dan berkata,"watch n learn." Aku tiru gaya pembalap yang mau masuk kemobilnya..tapi malah keliatan kayak sopir yang mau nyuci mobil. Karna ngeliat tindakan kakaknya yang diluar akal sehat itu, adikku pun ikut masuk kemobil. Kembali aku berkhayal (dan adikku pun kembali tercengang-cengang).

Ntah tombol apa yang ku pencet (pasti tombol AC...ya, aku yakin), mobilnya tiba-tiba maju sendiri, kebetulan tempat parkirnya miring 45 drajat, jadi jalan gitu. Dan karna pagarnya terbuka, alhasil langsung melaju keluar deh. Instingku pun bertindak. Aku menyelamatkan diri keluar mobil dengan gagah berani, sebelum terjadi sesuatu yang diinginkan. Namun sayang, adikku gak berhasil keluar dari mobil. Untunglah akhirnya mobil berhenti dengan menabrak tembok luar tetangga depan dan adikku pun tak apa-apa. Gara-gara suaranya yang cukup booming, papa dan ibuku keluar melihat situasi. Tetangga depan juga keluar rumah karna gak pengen ketinggalan berita.

Kerusakan dan kerugian yang ditimbulkan tak sberapa. Tapi aku tetep harus dimarahin, karna gak bhasil menyelamatkan adikku. Seandainya waktu itu ada kotak telepon umum, pasti aku bisa ganti kostum sejenak n menyelamatkan adikku saat detik-detik terakhir. Yaaah, stidaknya ada hal yg bisa dipelajari dari kejadian bermasalah itu kan. Tiap masalah pasti ada hikmahnya. Termasuk anak bermasalah sepertiku..

Dan lain kali aku pasang kotak telepon umum deket rumahku..

1 komentar: