Selasa, 22 Februari 2011

Rogue Trip ke Bandung (bagian 1)


"Yok, ni telpon dari papa.." kata adikku si Novi sambil ngasih hapenya.

"halo pa, kenapa??".

"halo Yoyok, papa nih.. kan besok tanggal 19 Februari hari Sabtu ada undangan nikahan di Bandung, si Amel, tetangga di Batam dulu. Nanti anak dari Batam yang lain juga datang. Yoyok mau ikut nggak??" kata Papa dari seberang sana.

"berangkatnya hari apa pa??"

"nanti berangkatnya sore tanggal 18 hari Jumat. Nanti Novi juga ikut. Yoyok ikut nggak??"

Berpikir sejenak dalam waktu sepersekian sekon, akhirnya aku jawab,"yaudah pa aku ikut aja."

"ya, nanti Papa beliin tiketnya, berangkat bener kan??"

Lalu aku menatap lantai dan berkata dengan mantap,"ya aku berangkat." Dan begitulah, perjalanan menuju kota yang konon mendapat julukan Paris Van Java pun dimulai.

Jumat, 18 Februari, mobil Taxi tiba depan rumah. Rencananya sih berangkat jam 3, tapi ternyata di Indonesia ini waktu bisa berubah sedemikian drastisnya. Jam 4 kurang baru bisa lepas landas dari rumah.

Sampai di bandara langsung check in, trus nunggu di lounge.

Ibuku sembari memakan sebuah olahan bahan alami alias makanan

Kalo ini adikku yang keasikan berselancar didunia maya karena adanya pelayanan hotspot

45 menit berlalu, akhirnya kita segera menuju ke burung besi besar yang gak bisa mengepakkan buntutnya..

Siap masuk pesawat

Packaging tempat makanan ringan, simple ya..

Aqua gelas dengan bentuk yang (istilah anak jaman sekarang) unyu

Packaging yang bikin penasaran pada awalnya, namun pas di buka, isinya adalah dodol, bayangkan, dodol aja ada packagingnya

Setelah terpukau dengan pelayanan Garuda selama 45 menit, akhirnya nyampe juga di Jakarta. Rencananya aku, adikku, ibuku ketemu sama papaku di bandara, abis itu berangkat ke mess papa. Lalu besoknya berangkat pagi ke Bandung lewat jalan tol. Sempat bertanya, kenapa Bandung gak punya bandara, padahal kota yang kecil punya bandara, namun tak ada yang mengetahuinya,karna itu adalah misteri hingga esok hari.

Setengah perjalanan berlalu, istirahat sejenak disebuah pit stop atau check point atau apalah namanya. Pokoknya disana terdapat banyak toko dan tempat makan. Apakah ini mall ditengah jalan tol?? ternyata bukan,karna aku gak nemuin toko baju dan anak-anak abg yang nongkrong pake baju sekolah.

Check point ditengah jalan tol yang panjangnya bukan kepalang

Dalam sekejap, waktu di tempat checkpoint dihabiskan untuk makan, belanja di indomaret, foto-foto, dan juga pipis. Perjalanan berlanjut ke level selanjutnya. Dan seperti biasa, aku pun langsung tertidur, serasa kayak ada Uya Kuya di sebelahku yang bakar tisu sampe hangus.

Entah berapa lama waktu yang berlalu, tiba-tiba udah nyampe Bandung. Konon katanya, cewek di kota ini bening-bening, maka dengan rasa penasaran yang tinggi, aku melihat ke kiri, kanan, kulihat saja, banyak.. pohon cemara..a..a..

Sekilas sih nggak beda-beda amat sama kota kebanyakan, orang-orangnya juga mukanya rata-rata sama, tapi mungkin ada beberapa tempat atau lokasi yang nggak ada di kota lainnya.

Bermenit-menit menikmati pemandangan visual yang sebelumnya belum pernah dikunjungi, nggak terasa, udah nyampe tempat penginapannya. Seharian di mobil berasa sejam. Mungkin teori relativitasnya si Albert Einstein ada benarnya juga.

Kebetulan tempat pernikahannya satu tempat dengan penginapannya. Tampak beberapa orang yang memakai baju adat, dandanannya yang juga disesuaikan sama bajunya, serta kelakuannya yang turut mengikuti bajunya. Aku membuat kesimpulan, kalo acaranya udah dimulai. Padahal kita semua yang ada di mobil mukanya pada berantakan, maklumlah, perjalanan jauh melintasi waktu.

"masa turunnya diliatin sama tamu, kan malu." kata adikku yang panik at the disco dalam mobil.

"udah tenang saja, langsung turun nggak papa." kata papaku meyakinkan.

Mendengar perkataan papaku yang begitu percaya diri, aku jadi ikutan percaya diri, percaya untuk tampil mempermalukan diri sendiri.
Langkah tegap maju keluar dari mobil, jalan..

Berempat, berjalan masuk ke hotel. Adegan ini paling bagus kalo diselingi lagu soundtrack animasi one piece yang judulnya overtaken. Seandainya aku bawa kacamata hitam, pasti ketampananku bertambah 10%.

Mengikuti petunjuk yang ada, kemudian masuk ke kamar, langsung mandi dan ganti pakaian, cipratkan parfum ke seluruh badan, pakai kacamata biar tampan, gunakan cermin untuk mengecek apakah udah rupawan, kencangkan sabuk pengaman, lalu ikuti acara dengan penuh harapan dan tetap sopan.

suasana pernikahan, ini tempat VIP khusus temen lama dari Batam

wajah adikku yang puas abis makan

bapak-bapak yang lagi nostalgia

Begitulah perjalanan ke kota Bandung, demi sebuah pernikahan temen lama. Sejauh apapun tempat pernikahan, selalu aja ditempuh sama papaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar