Kamis, 17 Maret 2011

The Penguin is Crying

Tidak terasa sudah kelas 2 SMP, sama hal nya dengan rambut, tidak terasa sudah gondrong. Dikelas 2 ini muridnya dipencar, ada yang dulunya kelas 1A kemudian jadi kelas 2G, ada yang kelas 1G jadinya kelas 2A, dan begitu seterusnya. Pertukaran kelas ini mungkin supaya murid kelas lain kenal dengan kelas laennya. Dan layaknya seorang pria, ketika melihat daftar nama dikelas, yang dicari adalah para bintang atau gadis desa atau miss class dari tiap kelas, berharap dalam satu kelas itu ada yang cantik.

Selaen temennya yang bertukar, kelasnya yang bertukar, jenis kelaminnya yang bertukar, pengajarnya pun juga bertukar, beberapa guru ada yang belum dikenal. Tapi ada satu guru yang sudah kukenal sejak kelas 1, seorang ibu guru yang wajahnya menurutku agak ke arab-arab-an, hidungnya yang mancung dan tubuhnya yang rada mungil, persis kayak musuhnya batman, penguin. Bu Nanik namanya, seorang pengajar dalam pelajaran sejarah. Tiap mengajar selalu menggebu-gebu penuh semangat 45, seolah-olah Belanda udah dekat. Kalo anda sekalian sayang nyawa, janganlah mencoba-coba untuk melawan beliau jika anda tidak ingin sebuah granat hinggap di hidung anda. Cara berjalan beliau pun berciri khas, pincang layaknya seorang prajurit perang veteran. Kami segenap siswa SMP saat itu benar-benar menghormati beliau alias takut setengah mateng.

Layaknya kebanyakan siswa Indonesia, yang dikejar bukanlah ilmu, tapi nilai. Semakin baik nilai anda, semakin disanjung juga oleh orang tua anda. Apapun akan dilakukan untuk mendapatkan nilai yang baik, bukan ilmu yang baik. Ibaratnya pesilat atau ahli kungfu, cuma tau teorinya doank, masalah praktek urusan belakangan. Untungnya dalam pelajaran sejarah yang diajar oleh Bu Nanik, ada sebuah trik jitu supaya bisa mendapatkan nilai yang tak terduga. Hal ini hanya berlaku ketika ulangan, tidak berlaku ketika ujian sekolah.

Caranya cukup diluar dugaan. Pertama persiapkan diri ketika akan ulangan, tidak usah maksimal, cukup separo aja yang dihafal. Kemudian jawablah pertanyaan yang ada sesuai dengan apa yang dipelajari. Dan langkah terakhir adalah, ambil pulpen anda, dan tulislah kata mutiara sebagai berikut,”i love sejarah”, lengkapi dengan jampi-jampi yang anda miliki. Niscaya nilai anda pun akan meningkat sekitar 20% dari kemampuan otak yang anda miliki. Awalnya aku nggak percaya sama cerita rakyat beginian. Tapi pas sekali nyoba, ternyata langsung berhasil (dengan kemampuan otak yang kumiliki, cuma mampu mendapatkan nilai 30, dengan menambahkan kalimat,”i love sejarah”, nilaiku bertambah menjadi 50).

Keunikan beliau tidak sampai disitu aja. Ada peraturan khusus yang diciptakan oleh Bu Nanik ketika pelajaran sejarah. Apabila pelajaran sejarah akan dimulai, murid yang pada hari itu kena jadwal piket kelas wajib untuk menjemput dan membawakan buku-buku beliau dari ruang guru ke kelas dan begitu sebaliknya. Hari demi hari hal itu berjalan sesuai dengan apa yang diamanatkan. Tidak ada satu pun murid yang berani melanggarnya. Tapi yang namanya peraturan, pasti emang buat dilanggar.

Alkisah dalam kelas 2F masa itu muncul beberapa siswa yang rada malas. Ketika pelajaran sejarah akan dimulai, tidak ada yang menjemput Bu Nanik, semuanya pada asik dikelas, tanpa mengingat peraturan maut tersebut. Hingga beberapa menit kemudian tidak ada yang menjemput, tiba-tiba sesosok bayangan muncul dari ufuk timur. Sesosok bayangan yang tak asing bagi murid kelas 2F. Sesosok bayangan yang mirip dengan guru sejarah kami. Sesosok bayangan Bu Nanik muncul mengheningkan situasi kelas yang gaduhnya minta ampun.
“kok nggak ada yang keruang guru?” sambil berjalan perlahan mendekati kursi.
”kan sudah saya beritahu, setiap pelajaran saya ada yang ke ruang guru.” Kelas masih sunyi senyap. Aku sama temenku mulai berinisiatif buat ke ruang guru ngambil buku beliau.
”udah, nggak usah diambil!! Jadwal piket hari ini siapa??” terdengar suara letusan gunung krakatau di hatiku. Aku salah satu kelompok anak penantang maut yang pada hari itu dapet jadwal piket buat jemput Bu Nanik.
”yang piket hari ini silahkan maju!!” aku bersama temen-temenku maju, dengan muka tertunduk. Tanpa mendengarkan omelan guruku alias lupa, aku mulai membayangkan, seandainya waktu itu aku punya inisiatif buat jemput Bu Nanik, seandainya aku punya tenaga ekstra buat menanggung peraturan itu, seandainya aku punya jurus seribu bayangan, pasti aku bisa menjaga perdamaian kelas.

Disela-sela omelan Bu Nanik, sebuah kejadian tak terduga terjadi saat itu juga. Kejadian langka yang tak dapat dipastikan oleh ilmuwan. Kejadian yang tidak bisa diteliti melalui perhitungan fisika. Tanpa kita sadari, Bu Nanik menangis didepan kelas. Sosok yang begitu fenomenal, sosok yang begitu kita takuti, sosok yang benar-benar seperti penguin musuhnya batman ini, menangis didepan kelas. Peristiwa ini seperti melihat Hitler nangis didepan umum.

Betapa jahatnya orang-orang yang membuat nangis sosok yang ditakutinya. Apa yang akan dikatakan batman ketika tahu musuhnya dibuat nangis oleh siswa SMP. Aku pun tidak punya alasan yang tepat kepada batman karna telah berbuat nakal kepada musuhnya.

Di siang hari yang bolong itu, penguin musuhnya batman menangis, membuat kami berpikir kembali dan instropeksi pada diri sendiri. Janganlah sekali kali menakali musuhnya para superhero...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar